seribu mil lebih sedepa


gubuk sunyi di pinggir danau

diam-diam tersenyum dipeluk mentari senja
yang juga nakal meraba-raba
ujung bunga rerumputan

lagu alam memang sunyi, sayang
apalagi sore ini:
sore ini sore sabtu, sore biasa kita berdua
membelai mentari senja
ujung jalan bandung utara

mentarinya yang ini juga, sayang
cuma jarak yang memisah kita
seribu mil lebih sedepa
seribu mil pun lebih sedepa

lagu alam memang sunyi, sayang
lagipula bukan puisi
cuma bahana yang diam-diam
lalu bangkit dari dalam hati

gubuk sunyi di pinggir danau
lagi jarak yang memisah kita
seribu mil lebih sedepa
seribu mil pun lebih sedepa

lagu dan lirik: Iwan Abdulrachman

(Abah Iwan menggelar konser hari ini, Havel. Tak banyak lagi yang ingat karya-karyanya yang puitis, mengiris-iris. Ah, nostalgia selalu mencari celah untuk menyapa. Suatu ketika, aku ingin mengajakmu mengunyah suasana Lembang dan Dago Pakar. Tentu, tanpa jarak yang memisah kita…)

0 thoughts on “seribu mil lebih sedepa”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *