
Havel,
Ratusan buku teronggok di rumah kita. Aku mengumpulkannya sejak masa sekolah di Bandung, jauh sebelum kamu nongol ke dunia. Kini, jika ngambekmu kambuh, terkadang buku-buku itu berterbangan dari persemayaman mereka..he..he…
Saban bulan, ada saja buku yang menyelinap masuk. Entah buku baru, bisa jadi buku seken. Menilik jumlahnya, koleksi kita tak luar biasa. Sejumlah orang menghimpun jauh lebih banyak.
Aku sendiri selalu bernafsu untuk memburu karya-karya yang banyak dipergunjingkan. Alhamdulillah, kita punya Saman, Bumi Manusia, The Da Vinci Code, All The President’s Men, Renungan Indonesia, atau Hilangnya Kehormatan Katharina Blum.
Lantaran rutinitas kerja dan kedatangan “teman-teman barunya,” sebagian buku itu tak tergeledah sampai akhir. Baru belasan atau puluhan halaman, segera menghuni rak. Tapi, tak pernah terbersit rasa penyesalan. Suatu saat, mereka pasti dibutuhkan. Barangkali sebagai arsenal berdebat di milis, mungkin selaku referensi sebuah artikel, atau…
Kelak, boleh jadi kamu pun membutuhkannya. Dan, menjadi tugas kami untuk membantu menyediakannya. Bukankah sampai batas tertentu aktivitas ini tak terlalu menyedot duit? Lihat, ada beberapa buku yang bisa kita rengkuh dengan banderol lebih murah ketimbang sebungkus rokokku.
Jadi, jika muncul amarahmu, jangan lampiaskan pada buku-buku kita. Cari sasaran lain, anakku…