jogja

“Kalau pensiun, enak juga kayaknya pindah dari Jakarta,” kata sang istri.

Mereka dalam perjalanan ke kantor. Lalu lintas lumayan bersahabat. Sejak ada Tol Desari, Cinere-Sudirman kurang dari satu jam. Mereka berpisah di Sudirman, menuju tujuan masing-masing.

“Kita kan tinggal di Cinere, bukan Jakarta,” ujar sang suami sambil lanjut nyetir.

“Bali enak kali yak. Indra Lesmana dan Sophie Navita kan tinggal di sana,” ujar istri. Sang suami membatin, jurnalis cum sineas Erwin Arnada juga tinggal di sana sejak beberapa tahun lalu.

“Gimana kalau Jogja? Pasti tidak di di kotanya, tapi di Sleman atau Mbantul. Pinggiran gituu, biar dapat yang murah…” kata suami.

Dulu sang suami punya impian tinggal di Bogor. Membuka jendela rumah, Gunung Salak tegak anggun di kejauhan. Hujan saban hari. Dedaunan hijau di sekeliling.

Menginjak dunia perkuliahan, sang suami sempat memendam hasrat pindah ke Jogja. Saat itu ia sudah diterima di kampus negeri di Bandung. Belakangan, ingin mendaftar ke Sosiologi atau Antropologi UGM. Sayup-sayup ia mendengar kehidupan intelektual yang bergelora dan ingin juga kecemplung di sana.

Niat itu diurungkan. Tak tega dengan orangtua yang telah membiayai setahun jadi alasan utama. Tapi Jogja tak pernah pergi dari hati.

Buat sang suami, kini Jogja lebih berdaya magnet ketimbang daerah mana pun di Nusantara. Karakter intelektual dan kultural-nya menyeruak kokoh ke permukaan.

Pesohor medsos, Arman Dhani, pernah menulis pada sebuah esai, “Di Jogja…Terlampau banyak perpustakaan, toko buku murah dan kantung-kantung kebudayaan yang membuat kita cerdas. Terlalu sedikit alasan untuk tidak mendatangi mereka dan menjadi pintar karenanya.”

Anda akan sebut semua ini sebagai semacam romantisme? Rasanya sang suami tidak keberatan.

Imajinasi tentang masa pensiun mulai bekerja. Kehidupan yang melambat, menebus masa muda yang bergelimang tenggat. Sambil menyesap teh panas dan mengganyang mendoan di angkringan…

“Eh iya, kayaknya Jogja asik juga.”

Ahaaaiii, perempuan cantik itu mulai tertarik. Mereka pun membuka sarapan yang disiapkan Bibi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *